
HIV (human immunodeficiency virus) merupakan virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan juga menghancurkan sel CD4. AIDS merupakan stadium akhir dari HIV.
TAHAP-TAHAP HIV AIDS
Gejala HIV dan AIDS sesuai pada tahap mana orang tersebut terinfeksi.
Tahap Pertama:
- Tidak menimbulkan gejala apapun selama beberapa tahun kedepan.
- Penderita akan mengalami flu, beberapa minggu setelah terinfeksi, selama satu hingga dua bulan.
- Akan timbul demam, nyeri tenggorokan, ruam, pembengkakan kelenjar getah bening, diare, kelelahan, nyeri otot dan sendi.
Tahap Kedua:
- Virus akan terus menyebar dan juga merusak sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh rentan terserang penyakit maupun infeksi.
- Penularan infeksi sudah dapat dilakukan pengidap kepada orang lain.
- Berlangsung hingga 10 tahun ataupun lebih.
Tahap Ketiga:
- Daya tahan tubuh sudah sangat menurun, sehingga mudah sekali sakit, dan akan berlanjut menjadi AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).
- Demam secara terus-menerus lebih dari sepuluh hari.
- Lebih sering lelah setiap saat.
- Kesulitan untuk bernapas.
- Diare berat dan dalam jangka waktu yang cukup lama.
- Terjadi infeksi jamur pada tenggorokan, mulut dan juga vagina.
- Hilangnya nafsu makan, sehingga berat badan akan turun drastis.
Komplikasi HIV dan AIDS
Infeksi HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh yang membuat penderita lebih mungkin untuk mengembangkan banyak infeksi dan jenis kanker tertentu. Komplikasi HIV dan AIDS yang bisa terjadi yaitu:
Pneumocystis Pneumonia (PCP)
Infeksi jamur PCP dapat menyebabkan komplikasi pneumonia yang parah.
Kandidiasis
Kandidiasis merupakan komplikasi dari HIV yang bisa menyebabkan peradangan dan dapat memicu pertumbuhan lapisan putih tebal di mulut, lidah, kerongkongan ataupun vagina. Kandidiasis disebabkan oleh infeksi oleh jamur Candida Albicans.
Tuberkulosis (TBC/TB)
TB ialah infeksi oportunistik umum yang terkait dengan HIV. TB merupakan salah satu penyebab utama kematian di antara orang-orang dengan AIDS. TB sering menyerang organ paru-paru yang mengakibatkan penderitanya mengalami batuk parah sampai menjadi batuk darah.
Sitomegalovirus
Sistem kekebalan yang sehat dapat menonaktifkan virus, akan tetapi jika sistem kekebalan melemah, maka virus bisa muncul kembali dan juga menyebabkan kerusakan pada mata, saluran pencernaan, paru-paru atau organ lainnya. Virus ini dorman dalam tubuh dan dapat muncul ketika sistem kekebalan menurun drastis. Virus ini menimbulkan gejala seperti herpes dengan munculnya cacar air.
Meningitis kriptokokus
Meningitis merupakan peradangan pada selaput & cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Meningitis kriptokokus merupakan infeksi sistem saraf pusat yang terkait dengan HIV, yang disebabkan oleh jamur yang ditemukan di tanah.
Toksoplasmosis
Infeksi yang berpotensi mematikan ini disebabkan oleh Toxoplasma gondi, parasit yang disebarkan terutama oleh kucing. Toksoplasmosis bisa menyebabkan penyakit jantung dan kejang apabila sudah menyebar ke otak.
Limfoma
Limfoma adalah komplikasi kanker yang umumnya terjadi akibat dari HIV/AIDS. Tanda awal paling umum dari kondisi limfoma ialah pembengkakan pada kelenjar getah bening tanpa rasa sakit di leher, ketiak atau selangkangan.
Sarkoma kaposi
Sarkoma kaposi juga tumor yang sering muncul sebagai komplikasi dari infeksi HIV/AIDS. Sarkoma kaposi dapat memengaruhi organ dalam, termasuk salah satunya saluran pencernaan dan paru-paru.
Kanker terkait HPV
Akibat tubuh tidak bisa menjaga kondisi sel yang sehat dan melawan sel-sel yang abnormal maka sel-sel abnormal tersebut akan semakin berkembang menjadi tumor ganas atau kanker. Kanker yang disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV) yang bisa terjadi pada berbagai area tubuh seperti anal, penis, mulut dan serviks.
Sindrom wasting
HIV AIDS yang tidak diobati dapat menyebabkan penurunan berat badan yang drastis hingga 10% dalam waktu sebulan serta sering disertai dengan diare, kelemahan kronis dan juga demam.
Komplikasi neurologis
HIV AIDS dapat menyebabkan gejala neurologis yang mungkin muncul seperti kebingungan, pelupa, depresi, kecemasan dan kesulitan berjalan. Gangguan neurokognitif terkait HIV/AIDS dari gejala ringan perubahan perilaku dan penurunan fungsi mental hingga demensia parah yang bisa menyebabkan kelemahan dan ketidakmampuan untuk berfungsi.
Penyakit ginjal
Nefropati terkait HIV merupakan peradangan pada filter kecil di ginjal yang menghilangkan kelebihan cairan dan limbah dari darah untuk kemudian diteruskan ke urine.
Penyakit hati
Penyakit hati juga merupakan salah satu komplikasi utama dari HIV AIDS. Penyakit ini biasanya juga disebabkan virus karena tubuh tidak mampu melawan serangan organisme dari luar. Virus yang sering ditemukan oleh penderita HIV AIDS ketika mengalami penyakit hati biasanya adalah virus Hepatitis B atau Hepatitis C.
Pencegahan dan Penanganan HIV/AIDS
Sangat penting sekali untuk melakukan pencegahan penyakit ini, karena hingga sekarang belum ditemukan obat yang benar-benar ampuh untuk menyembuhkan secara total. Pencegahan yang utama adalah selalu melakukan hubungan seks hanya pada 1 pasangan saja, tidak berganti-ganti pasangan, selalu gunakan pengaman (kondom), tidak menggunakan alat medis terutama jarum suntik untuk digunakan bergantian.
Apabila pernah melanggar hal yang seperti disebutkan diatas maka sebaiknya segera melakukan konsultasi ke dokter untuk segera penanganan sekalipun tidak muncul gejala. Jika gejala sudah muncul seperti yang dijelaskan sebelumnya maka harus segera melakukan pemeriksaan ke laboratorium untuk melakukan tes darah.
Klinik Raphael adalah Klinik terkemuka di Bekasi yang menangani dan mengobati berbagai macam keluhan penyakit kelamin (penyakit Menular Seksual). Klinik Raphael menangani pasien dengan profesional dan berpengalaman, biaya pengobatan yang murah terjangkau, kenyamanan, edukasi penyakit serta jaminan keamanan data pribadi pasien.