
A. Pendahuluan
Tinea versikolor, sering dikenal sebagai penyakit kulit panu, adalah kondisi kulit yang umum. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi jamur Malassezia furfur, dan memanifestasikan dirinya sebagai bintik-bintik dengan berbagai warna terang ataupun gelap. Setiap orang umumnya akan memiliki jamur pada kulitnya namun dalam jumlah yang normal. Jamur pada kulit sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan.
Dalam sebagian besar kasus, jamur seperti Malassezia furfur tidak menimbulkan efek kesehatan yang merugikan. Jamur ini hanyalah salah satu contoh dari berbagai jenis mikrobiota, yang juga dikenal sebagai organisme kecil, yang dapat membantu melindungi seseorang dari infeksi dan bahkan penyakit lain yang mungkin berbahaya dan menyebabkan penyakit. Di sisi lain, jamur terkadang dapat berkembang biak dengan tidak terkendali dan menjadi sangat banyak, yang dapat berdampak pada pewarnaan alami kulit. Karena itu, seseorang yang pernah kontak dengan Tinea versikolor akan melihat bahwa area tertentu pada kulitnya memiliki warna yang lebih terang atau lebih gelap daripada kulit di sekitarnya.
Tinea versikolor merupakan penyakit dermatomikosis (penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur) terbanyak kedua di antara penyakit dermatofitosis lainnya di Indonesia. Prevalensi Tinea versikolor di seluruh dunia mencapai sekitar 50% di daerah panas dengan kelembaban tinggi dan hanya sekitar 1,1% di iklim dingin. Tinea versikolor adalah bentuk paling umum dari dermatofitosis. Diyakini bahwa salah satu elemen yang berkontribusi adalah berada di lingkungan yang hangat dan lembab.
Suhu di Indonesia berkisar sekitar 30 derajat Celcius sepanjang tahun, dan kelembaban relatif negara itu rata-rata sekitar 70 persen. Tinea versikolor mempengaruhi persentase dewasa muda yang jauh lebih tinggi, tanpa memandang jenis kelamin. Pada pria, insiden puncak diamati antara usia 21 dan 25 tahun, sedangkan pada wanita, insiden puncak terjadi antara usia 26 dan 30 tahun. Tinea versikolor adalah kondisi yang lebih sering terjadi pada pria daripada wanita di iklim tropis. Hal ini juga dapat dipicu karena jenis pekerjaan yang dilakukan.
B. Manajemen Perawatan
Pengobatan tinea versikolor biasanya dimulai dengan penerapan antijamur topikal atau obat antijamur yang ditujukan untuk penggunaan topikal atau eksternal. Obat antijamur non-spesifik dan obat antijamur spesifik adalah dua kategori yang membentuk obat antijamur topikal.
• Antijamur yang tidak spesifik (non-spesifik)
Pengangkatan jaringan mati dan pencegahan penyebaran lesi lebih lanjut dapat dibantu dengan penggunaan obat antijamur non-spesifik. Antijamur yang tidak spesifik untuk jamur tertentu termasuk belerang yang dikombinasikan dengan asam salisilat, selenium sulfida 2,5%, dan seng pyrithione. Dalam kebanyakan kasus, sampo adalah sarana di mana antijamur non-spesifik diberikan. Sampo ini menyebabkan lapisan atas terkelupas, yang memungkinkannya menghilangkan jamur yang merupakan akar penyebab panu dan membersihkan kondisinya. Pasien diinstruksikan untuk mengoleskan sampo langsung ke area yang terkena, biarkan selama sepuluh menit setiap hari sebelum membilasnya, dan terus lakukan proses ini setiap hari hingga tujuh hari.
• Antijamur Spesifik
Obat antijamur tertentu, seperti yang termasuk dalam kelompok imidazol, telah terbukti memiliki efek fungisida. Durasi pengobatan dengan obat berkisar antara tiga sampai sekitar 14 hari, tergantung pada tingkat keparahan infeksi panu. Untuk menggunakannya, Anda perlu mengoleskan obat di tempat panu berada yang sudah dibersihkan terlebih dahulu. Obat dapat dioleskan dalam lapisan tipis di mana saja dari sekali hingga dua kali sehari.
• Antijamur yang bekerja secara sistemik
Pemberian obat secara oral merupakan garis pertahanan kedua dan digunakan dalam situasi di mana lesi meluas atau ketika lesi terus muncul kembali. Perawatan sistemik yang dapat dipilih antara lain sebagai berikut:
o Obat antijamur azol 200 mg setiap hari selama 5-7 hari
o Obat antijamur jenis azole, 150-300 mg sekali seminggu selama 2-4 minggu.
Klinik Raphael adalah Klinik terkemuka di Bekasi yang menangani dan mengobati berbagai macam keluhan penyakit kelamin (penyakit Menular Seksual). Klinik Raphael menangani pasien dengan profesional dan berpengalaman, biaya pengobatan yang murah terjangkau, kenyamanan, edukasi penyakit serta jaminan keamanan data pribadi pasien.