Penyakit yang mempengaruhi sistem reproduksi pria

5/5 (1)
gangguan organ reproduksi pria

Baik pria maupun wanita sama-sama berisiko mengalami kondisi yang merusak sistem reproduksi. Infeksi, peradangan, masalah genetik, masalah hormon, dan bahkan kanker, semuanya dianggap sebagai penyebab potensial dari kondisi ini. Sangat mungkin penyakit sistem reproduksi akan mengakibatkan masalah kesuburan jika dibiarkan berkembang.

Sistem reproduksi pria dan wanita pada dasarnya berbeda baik dalam struktur maupun fungsinya. Meskipun demikian, kedua metode tersebut dimaksudkan untuk menghasilkan pembuahan sel telur oleh sperma, yang kemudian akan mengarah pada perkembangan kehamilan.

Sistem reproduksi, mirip dengan sistem lain di dalam tubuh, rentan terhadap kondisi seperti sakit dan penyakit. Karena pria dan wanita memiliki struktur dan fungsi reproduksi yang sangat berbeda, penyakit yang mempengaruhi sistem reproduksi mereka juga akan sangat berbeda satu sama lain.

Infeksi yang mempengaruhi sistem reproduksi pria

Sistem reproduksi pria terletak di dalam dan di luar tubuh pada saat yang bersamaan. Testis dan penis adalah dua organ reproduksi pria yang ditemukan di luar tubuh, bersama dengan skrotum (kantung zakar).

Epididimis, saluran vas deferens, saluran kemih, vesikula seminalis (kantung air mani), kelenjar prostat, dan kelenjar bulbourethral adalah organ reproduksi pria yang terdapat di dalam tubuh. Organ reproduksi wanita terletak di dalam rahim.

Berikut ini adalah daftar penyakit yang mampu menyerang sistem reproduksi pria:

1. Epididimitis

Terjadi peradangan pada epididymis disebut juga Epididimitis. Epididimis adalah saluran dalam skrotum yag menempel pada testis. Testis bertanggung jawab untuk memproduksi sperma, dan saluran ini bertanggung jawab untuk mentransfer dan menyimpan sperma tersebut.

Gangguan ini dapat menyebabkan buah zakar membengkak dan menimbulkan nyeri, keluarnya air mani disertai darah, nyeri saat buang air kecil serta nyeri saat ejakulasi. Selain itu, dapat menyebabkan kesuburan terganggu.

2. Orkitis

Penyakit ini merupakan suatu kondisi yang mempengaruhi sistem reproduksi pria dan cukup banyak terjadi di masyarakat saat ini. Peradangan testis, juga dikenal sebagai orkitis, paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Orkitis dapat memengaruhi salah satu testis seseorang atau keduanya.

Orkitis juga dapat menyebabkan pembengkakan dan nyeri pada testis, terutama pada anak kecil. Jika pengobatan untuk masalah ini ditunda untuk waktu yang lama, hal itu dapat menyebabkan masalah yang lebih signifikan, termasuk infertilitas dan penurunan kadar testosteron.

3. Gangguan prostat

Prostat adalah kelenjar dari organ reproduksi pria yang membungkus saluran kemih atau uretra. Kelenjar ini akan membuat cairan mani, yang memiliki tujuan ganda untuk memelihara dan melindungi sperma saat diproduksi. Beberapa gangguan yang dapat mempengaruhi Kesehatan prostat antara lain seperti prostatitis (peradangan prostat), Pembesaran prostat (BPH) dan kanker prostat.

4. Hipogonadisme

Hipogonadisme adalah kondisi yang paling sering menyerang pria dan muncul saat tubuh tidak menghasilkan kadar testosteron yang cukup. Kondisi ini pada pria dewasa dapat menyebabkan penurunan libido, gangguan pada produksi sperma dan gangguan fungsi pada organ reproduksi, serta kemandulan.

Baca juga : Komplikasi-komplikasi Hipogonadisme

5. Masalah pada penis

Disfungsi ereksi, kelainan bentuk penis seperti hipospadia atau penis bengkok (Peyronie’s disease) dan kanker penis adalah beberapa penyakit yang dapat menyerang organ reproduksi pria. Penyakit lain yang dapat menyerang organ reproduksi pria antara lain kanker testis dan kanker prostat.

Selain kondisi yang disebutkan di atas yang mempengaruhi sistem reproduksi, pria dan wanita sama-sama rentan tertular penyakit menular seksual seperti herpes genital, HIV/AIDS, sifilis, bahkan gonore (kencing nanah). Penyakit-penyakit tersebut dapat menular dari 1 orang ke orang lain melalui hubungan seksual beresiko.  

Jika kondisi yang mendasarinya tidak segera diobati, penyakit sistem reproduksi dapat menyebabkan kemandulan. Oleh karena itu sangat dianjurkan untuk selalu menjaga kesehatan organ reproduksi dengan melakukan perilaku seksual yang aman dan juga rutin mengunjungi dokter untuk pemeriksaan kesehatan.

Jika Anda mengalami masalah pada sistem reproduksi Anda, sebaiknya Anda segera mencari pertolongan medis agar dapat diperiksa dan diberikan penanganan yang sesuai.

Please rate this

Klinik Raphael adalah Klinik terkemuka di Bekasi yang menangani dan mengobati berbagai macam keluhan penyakit kelamin (penyakit Menular Seksual). Klinik Raphael menangani pasien dengan profesional dan berpengalaman, biaya pengobatan yang murah terjangkau, kenyamanan, edukasi penyakit serta jaminan keamanan data pribadi pasien.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Post

Segera Konsultasi Online 100% Gratis via WA

X