
A. Pendahuluan
Human papillomavirus, juga dikenal sebagai HPV, adalah virus yang memiliki kemampuan untuk mengakibatkan infeksi pada permukaan kulit. Virus ini juga berpotensi menyebabkan kanker serviks. Human papillomavirus (HPV) adalah infeksi kulit yang menyebar dengan mudah. Ada kemungkinan virus HPV tinggal di sel permukaan kulit dan masuk ke tubuh melalui luka atau sentuhan kulit. Oleh karena itu, virus HPV dapat menular dari satu orang ke orang lain jika bersentuhan dengan kulit penderita. Sementara itu, Hubungan seksual adalah cara penularan virus HPV masuk kedalam tubuh dan sangat umum terjadi diantara orang yang gemar berhubungan seksual. Wanita hamil juga dapat menularkan virus ini kepada bayinya yang baru lahir saat mereka sedang dalam proses melahirkan.
Ketika seseorang terinfeksi human papillomavirus (HPV), mereka mungkin memiliki berbagai gejala, yang paling umum adalah perkembangan kutil pada kulit atau muncul selaput pada permukaan kulit. Jenis human papillomavirus (HPV) yang menginfeksi seseorang berpengaruh dengan bentuk atau karakter kutil yang berkembang di kulitnya. Pada pria kutil biasanya muncul di penis, skrotum, atau di area sekitar anus. Meskipun bisa menimbulkan rasa gatal pada waktu tertentu, namun kutil biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Di sisi lain, Pada Wanita kutil cenderung menampakkan diri di vagina, di daerah sekitar vulva, atau bahkan di vagina itu sendiri.
Gejala Awal HPV
Selain itu, infeksi virus HPV biasanya merupakan tahap awal menuju perkembangan kanker serviks pada wanita. Setelah terjadi infeksi HPV, mungkin diperlukan waktu bertahun-tahun dan waktu yang cukup lama bagi kanker serviks untuk berkembang pada wanita. Di sisi lain, infeksi HPV atau kanker serviks dini mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda yang jelas sama sekali dalam beberapa kasus. Selain tumbuhnya kutil di area vagina, mereka yang terinfeksi HPV juga dapat mengalami gejala berupa kutil yang muncul di tangan dan kaki seiring dengan perkembangan kondisi. Di wilayah ini, kutil dapat muncul dengan berbagai cara, termasuk pertumbuhan kulit kasar di area kaki, pertumbuhan pada kulit yang sedikit meninggi, pertumbuhan yang terlihat seperti jerawat dengan bentuk seperti kembang kol kecil.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), tubuh lebih dari 90% orang yang terinfeksi HPV akan memulai proses pembersihan sekitar 6 bulan setelah virus HPV menyebar ke seluruh tubuh. Ini juga berlaku bagi mereka yang baru saja terinfeksi virus, memiliki risiko tinggi tertular HPV, atau tidak menyadari keberadaan virus di tubuh mereka. Saat ini tidak ada obat yang dapat menghilangkan HPV dari tubuh secara langsung. Skrining di laboratorium merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui keberadaan virus.
Baca juga : Alasan kenapa Vaksin HPV perlu diberikan sejak dini
B. Pengobatan
Secara umum, sebagian besar kasus dengan HPV sebenarnya dapat sembuh sendiri tanpa perlu pengobatan. Namun, jika seorang wanita telah didiagnosis dengan infeksi HPV dan terkena kutil kelamin, dokter kandungan akan menyarankan pasien untuk melakukan tes lagi dalam satu tahun ke depan. Ini karena kutil kelamin bisa menjadi tanda kondisi yang lebih serius. Pemeriksaan lanjutan ini bertujuan untuk mengetahui apakah pasien masih terinfeksi HPV dan ada tidaknya perubahan komposisi sel serviks yang dapat mengindikasikan adanya kanker serviks. Sementara itu, berikut beberapa pilihan pengobatan yang dapat dilakukan dokter untuk menghilangkan kutil yang muncul akibat infeksi HPV:
1. Memberikan obat oles kulit
Dokter kemungkinan akan meresepkan obat topikal yang mengandung asam salisilat dan asam trikloroasetat untuk pengobatan kutil yang berkembang di kulit. Tindakan asam salisilat ini menyebabkan erosi lapisan kutil yang lambat namun stabil. Untuk menghancurkan protein yang ditemukan dalam sel kutil, perawatan topikal yang mengandung asam trikloroasetat adalah cara yang paling efektif.
2. Memberikan Obat Antivirus
Obat antiviral yang sering disebut dengan antivirus dapat digunakan untuk mengobati infeksi virus, termasuk yang satu ini. Salah satu contoh obat tersebut adalah tribavirin, yang juga dapat mengobati infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan.
3. Mengangkat Kutil
Jika perawatan topikal yang diresepkan oleh dokter Anda tidak efektif dalam menghilangkan kutil, dokter Anda mungkin dapat menghilangkannya menggunakan salah satu metode berikut:
- Cryotherapy, yang terdiri dari membekukan kutil menggunakan nitrogen cair.
- Cautery, juga dikenal sebagai penghilangan kutil dengan menggunakan arus listrik.
- Operasi.
- Sinar Laser.
Klinik Raphael adalah Klinik terkemuka di Bekasi yang menangani dan mengobati berbagai macam keluhan penyakit kelamin (penyakit Menular Seksual). Klinik Raphael menangani pasien dengan profesional dan berpengalaman, biaya pengobatan yang murah terjangkau, kenyamanan, edukasi penyakit serta jaminan keamanan data pribadi pasien.