
A. Pendahuluan
Limfogranuloma venereum (LGV) adalah salah satu penyakit infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Bakteri ini dapat ditularkan melalui kontak seksual, baik itu hubungan seks vaginal, anal, maupun oral. Gejala awal penyakit ini umumnya ditandai dengan adanya luka borok (ulkus) pada kelamin dan pembengkakan kelenjar getah bening di pangkal paha. LGV lebih sering menyerang pria daripada wanita.
Tanda dan Gejala LGV dapat muncul dalam rentang waktu beberapa hari hingga 4 minggu setelah terjadi kontak dengan bakteri. Beberapa tanda dan gejala yang umumnya terjadi meliputi:
- Keluarnya cairan limfe dari kulit yang berasal dari kelenjar limfe di selangkangan
- Rasa nyeri saat buang air besar
- Munculnya luka kecil yang tidak terasa sakit pada alat kelamin pria atau wanita
- Pembengkakan dan kemerahan pada kulit di selangkangan
- Pembengkakan bibir vagina (labia) pada wanita
- Pembengkakan kelenjar limfe di selangkangan pada satu atau kedua sisi
- Keluarnya darah atau nanah dari rektum
LGV dapat terjadi pada siapa saja, namun beberapa kelompok orang lebih rentan mengalaminya, antara lain:
- Pria, terutama yang berhubungan seksual dengan sesama jenis
- Usia 15-40 tahun dan aktif secara seksual
- Individu yang menderita HIV/AIDS
- Sering berganti-ganti pasangan seksual
- Berhubungan seks tanpa pengaman (kondom)
- Berhubungan seks secara anal atau oral
Menggunakan alat yang digunakan untuk area kelamin atau dubur secara bergantian, misalnya alat untuk memasukkan obat melalui dubur (enema)
B. Pengobatan
Pengobatan LGV dilakukan dengan memberikan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab LGV. Beberapa antibiotik yang direkomendasikan antara lain:
Antibiotik golongan tetracycline
Antibiotik ini merupakan pengobatan utama yang harus diberikan kepada penderita LGV. Obat ini bisa diberikan baik kepada penderita LGV yang juga terinfeksi HIV maupun yang tidak terinfeksi HIV. Namun, antibiotik ini tidak boleh diberikan kepada wanita hamil. Dosis yang direkomendasikan adalah 100 mg diminum dua kali sehari selama 21 hari.
Antibiotik golongan makrolid
Antibiotik ini termasuk dalam kategori B pada kehamilan, sehingga cukup aman untuk diberikan kepada wanita hamil dengan LGV. Dosis yang direkomendasikan adalah 500 mg diminum empat kali sehari selama 21 hari.
Antibiotik golongan makrolida
Dosis yang direkomendasikan adalah 1 gram sekali seminggu selama 3 minggu.
Antibiotik golongan quinolone
Antibiotik ini umumnya diberikan jika pasien menunjukkan resistensi terhadap doxycycline. Dosis dan durasi pengobatan akan ditentukan oleh dokter yang merawat sesuai dengan kondisi dan respons pasien terhadap pengobatan.
Selama menjalani pengobatan LGV, sangat penting untuk mengikuti petunjuk dokter dengan cermat. Pastikan untuk menghabiskan seluruh dosis antibiotik yang diresepkan, bahkan jika gejalanya sudah membaik sebelumnya. Hal ini penting untuk memastikan eradikasi bakteri penyebab LGV dan mencegah kemungkinan kekambuhan.
Selain itu, selama masa pengobatan dan pemulihan, penting juga untuk menghindari hubungan seksual agar tidak menularkan infeksi kepada pasangan seksual Anda. Jika Anda berhubungan seks, gunakanlah kondom secara konsisten dan benar guna mengurangi risiko penyebaran infeksi.
Berkonsultasilah dengan dokter Anda mengenai tes pengujian HIV dan IMS lainnya, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat Anda lakukan untuk mencegah infeksi ulang dan melindungi kesehatan seksual Anda.
Dalam menghadapi LGV, deteksi dini dan pengobatan yang tepat sangatlah penting. Jika Anda mengalami gejala atau memiliki kekhawatiran mengenai LGV, segera konsultasikan dengan dokter Anda untuk penanganan yang tepat. Dengan pengobatan yang tepat dan upaya pencegahan yang baik, Anda dapat mengatasi LGV dan memulihkan kesehatan seksual Anda.
Klinik Raphael adalah Klinik terkemuka di Bekasi yang menangani dan mengobati berbagai macam keluhan penyakit kelamin (penyakit Menular Seksual). Klinik Raphael menangani pasien dengan profesional dan berpengalaman, biaya pengobatan yang murah terjangkau, kenyamanan, edukasi penyakit serta jaminan keamanan data pribadi pasien.