klinik Raphael pengobatan gonore sifilis dan kelamin Bekasi HIV/AIDS Menanggapi Pernyataan Tentang maraknya HIV/AIDS

Menanggapi Pernyataan Tentang maraknya HIV/AIDS

No ratings yet.

Baru-baru ini muncul berbagai tanggapan dari berbagai kalangan masyarakat menyusul pernyataan dari Wakil Gubernur Jawa Barat yang menanggapi maraknya peningkatan jumlah penderita HIV AIDS di provinsi tersebut. Menanggapi klaim bahwa “poligami dapat mencegah HIV dan AIDS”, klaim itu tidak benar dari sudut pandang medis. Memahami pengertian HIV dan AIDS sangat penting sebelum mempelajari lebih lanjut tentang HIV dan AIDS.

Pengertian HIV/AIDS menurut medis

Pengertian HIV/AIDS dari sudut pandang medis adalah sebagai berikut:

Virus HIV, juga dikenal sebagai human immunodeficiency virus, menyerang sistem kekebalan tubuh. Seseorang yang memiliki penyakit ini akan mengakibatkan sistem kekebalan yang semakin melemah dan lebih rentan terhadap penyakit lain.

Sedangkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan kondisi yang disebut immunodeficiency yaitu kondisi dimana daya tubuh semakin menurun, kondisi ini merupakan penyakit medis. AIDS belum tentu berkembang pada semua orang HIV-positif, tetapi hal itu terjadi pada mereka yang memiliki virus. Hal ini tergantung pada sistem kekebalan tubuh pasien.

Pencegahan dini HIV/AIDS

Saat ini ada keuntungan dan kerugian untuk mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk mencegah tertular HIV dan AIDS. Berikut adalah pencegahan yang tepat menggunakan prinsip “ABCDE”, seperti yang direkomendasikan oleh komunitas medis:

A (Abstience)

Tindakan terbaik bagi mereka yang belum menikah adalah menahan diri dari berhubungan seks dengan orang lain sebelum menikah.

B (Be faithful)

Jangan berganti pasangan saat sedang berhubungan seks; tetap setia pada satu orang. Ingat, “jajan di luar” akan membuat Anda lebih rentan terkena HIV dan AIDS. Pernikahan Poligami tidak dapat memastikan bahwa seseorang adalah HIV-negatif atau bebas AIDS.

C (Condom)

Saat melakukan aktivitas seksual, baik melalui vagina atau melalui anus, gunakan kondom baru untuk keamanan. Pilih kondom berpelumas berbahan dasar air yang sulit robek. Kondom bisa bocor dari pelumas berbahan dasar minyak, jadi jauhi itu. Ada risiko besar tertular HIV dan infeksi lain jika kondom robek atau bocor.

D (Drug No)

Jangan sekali-kali menggunakan narkoba, apalagi yang disuntik. Meskipun tidak langsung, obat-obatan memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap masyarakat dan perkembangan HIV/AIDS. Selama penggunaan narkoba terus berlanjut, infeksi HIV akan meningkat. Selain itu, berpantang dari narkotika membantu melindungi terhadap infeksi virus hepatitis B.

E (Education)

Untuk menghentikan penularan HIV di masyarakat, penting untuk memberikan informasi yang akurat dan terpercaya mengenai HIV AIDS, cara penularan, pencegahan, dan pengobatannya.

Penularan Umum HIV/AIDS

Masih belum jelas bagaimana HIV dan AIDS menyebar, dan apakah mereka dapat mencapai balita atau bayi baru lahir. Bagaimana HIV ditularkan jika dapat menginfeksi anak kecil dan bayi? Sisi medis penularan HIV dan AIDS adalah sebagai berikut:

1. Hubungan seks tanpa kondom

Melalui hubungan seks tanpa kondom, penularan HIV adalah salah satu metode yang paling umum. Ketika seseorang berhubungan seks dengan pengidap HIV tanpa menggunakan kondom, virus HIV dapat menyebar dengan sangat cepat. Karena terjadi pertukaran cairan tubuh antara penderita dan pasangannya.

2. Berbagi jarum suntik dengan orang HIV-positif

HIV juga dapat ditularkan melalui jarum suntik, selain melalui hubungan seksual. Mengapa? Berbagi jarum suntik sangat berisiko karena merupakan salah satu cara sederhana penularan HIV, dan cairan tubuh penderita HIV dapat menyebar ke rekan kerja lainnya.

3. ibu yang HIV-positif pada anaknya yang belum lahir selama kehamilan atau persalinan

Disarankan kepada ibu hamil yang HIV-positif untuk tidak menyusui anaknya bahkan bagi anak yang belum lahir atau masih dalam kandungan memiliki risiko tinggi tertular HIV. Akibatnya, ibu hamil HIV-positif yang melahirkan atau menyusui anak-anak mereka berisiko menularkan virus kepada anak.

Mengapa bisa dibayangkan bahwa anak-anak dapat tertular HIV dari orang tuanya, seperti yang sering diberitakan dalam berita hari ini? karena sejak lahir mereka telah terpapar virus yang diturunkan dari orang tuanya, khususnya dari ibu mereka. Faktanya, IRT (ibu rumah tangga) HIV positif  cukup banyak, dan kebanyakan tertular dari suaminya sendiri.

4. Transfusi darah

Transfusi darah yang telah tercemar virus HIV atau yang berasal dari donor HIV-positif dapat menyebarkan virus.

5. Seks oral

Oral seks adalah tindakan seksual di mana alat kelamin pasangan dirangsang oleh mulut, air liur, gigi, atau lidah.

Please rate this

Klinik Raphael adalah Klinik terkemuka di Bekasi yang menangani dan mengobati berbagai macam keluhan penyakit kelamin (penyakit Menular Seksual). Klinik Raphael menangani pasien dengan profesional dan berpengalaman, biaya pengobatan yang murah terjangkau, kenyamanan, edukasi penyakit serta jaminan keamanan data pribadi pasien.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Post

Segera Konsultasi Online 100% Gratis via WA

X