Kondisi yang harus dihindari untuk berhubungan intim

No ratings yet.
Kondisi yang harus dihindari untuk berhubungan intim

Melakukan hubungan seksual sesungguhnya bisa dilaksanakan kapanpun, selama itu membuat Anda dan pasangan merasa nyaman. Bagaimanapun, dalam hal wanita terdapat beberapa keadaan yang sebaiknya dihindari sebelum berhubungan seksual.

Melakukan interaksi intim secara teratur bersama pasangan mampu membawa manfaat kesehatan yang beragam, seperti meningkatkan keintiman dalam hubungan, menjaga suasana hati yang baik, dan diyakini membantu menjaga berat badan ideal.

Kondisi yang menunda hubungan intim pada wanita

Dari segi kesehatan dan medis, berikut adalah beberapa kondisi pada wanita yang memerlukan penundaan dalam hubungan intim, antara lain:

Setelah melahirkan

Sebenarnya tidak ada jangka waktu pasti kapan hubungan seksual bisa dilakukan setelah melahirkan. Namun, beberapa pakar kesehatan menyarankan untuk menunggu sekitar 6 minggu setelah melahirkan. Pada kondisi ini, diharapkan masa nifas telah berakhir dan jika ada luka yang disebabkan oleh proses persalinan, seperti luka jahit akibat robeknya jalan lahir atau luka bedah setelah operasi caesar, maka luka tersebut harus sembuh terlebih dahulu.

Saat mengalami infeksi pada vagina dan organ reproduksi

Saat mengalami infeksi pada vagina dan organ reproduksi, kemungkinan besar akan merasa tidak nyaman jika harus berhubungan seksual. Jika infeksi menyebabkan rasa nyeri, pembengkakan, keputihan yang tidak normal atau berlebihan, atau rasa gatal pada area kewanitaan, wanita akan merasa sangat tidak nyaman dan mungkin mengalami nyeri saat berhubungan intim. Selain itu, jika mengalami gejala infeksi, sebaiknya periksakan ke dokter untuk mengetahui penyebab infeksi tersebut. Jika infeksi disebabkan oleh penyakit menular seksual, sebaiknya menunda hubungan seksual hingga sembuh dan tidak ada lagi bakteri atau penyebab infeksi lainnya.

Ketika mengalami komplikasi kehamilan

Meskipun hubungan seksual tidak dilarang saat hamil, ada beberapa kondisi yang harus diperhatikan. Jika mengalami perdarahan vagina berulang atau kontraksi sebelum usia kehamilan cukup bulan, yang dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, sebaiknya tidak berhubungan seksual. Berhubungan intim dalam kondisi seperti ini dapat membahayakan ibu dan janin.

Sebelum menjalani pap smear

Pap smear adalah pemeriksaan rutin untuk mendeteksi kanker serviks secara dini. Jika akan menjalani pap smear, disarankan untuk tidak berhubungan seksual pada malam sebelumnya. Hal ini karena hubungan seksual dapat menyebabkan iritasi pada leher rahim, peradangan pada jaringan vagina, dan keluarnya cairan vagina, yang dapat memengaruhi hasil pap smear.

Setelah menjalani operasi

Dari kemajuan teknologi dalam dunia medis, termasuk dalam prosedur pembedahan, memungkinkan pasien pulih lebih cepat. Ini membuat pasien ingin kembali melakukan aktivitas sehari-hari dengan lebih cepat, termasuk berhubungan seksual.

Meskipun merasa sudah baik-baik saja, sebenarnya luka pasca operasi mungkin belum sepenuhnya pulih. Oleh karena itu, jika baru saja menjalani operasi, terutama jika operasi dilakukan di area perut atau panggul, sangat disarankan untuk menghindari hubungan seksual sampai luka sepenuhnya pulih dan diizinkan oleh dokter.

Itulah beberapa kondisi yang sebaiknya dihindari untuk sementara waktu sebelum melakukan hubungan intim. Namun, jika sudah melakukan hubungan intim saat mengalami kondisi tersebut, sebaiknya segera konsultasikan hal tersebut dengan dokter.

Please rate this

Klinik Raphael adalah Klinik terkemuka di Bekasi yang menangani dan mengobati berbagai macam keluhan penyakit kelamin (penyakit Menular Seksual). Klinik Raphael menangani pasien dengan profesional dan berpengalaman, biaya pengobatan yang murah terjangkau, kenyamanan, edukasi penyakit serta jaminan keamanan data pribadi pasien.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Post

Segera Konsultasi Online 100% Gratis via WA

X