Informasi penting tentang penyakit menular seksual berbahaya

No ratings yet.
Informasi penting tentang penyakit menular seksual berbahaya

Penyakit menular seksual (PMS), juga dikenal hanya sebagai penyakit kelamin merupakan infeksi yang dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain Ketika terjadi kontak seksual, baik melalui saluran genital, saluran anogenital(anus), atau rongga mulut. Selain itu, penularan virus ini dapat terjadi saat darah ditransfusikan atau saat jarum suntik digunakan bersama. Selain itu, salah satu penyebab orang terkena penyakit kelamin adalah karena mereka tidak menjaga kebersihan area pribadinya yang dapat mencegah penyebaran kuman. Ada kemungkinan kuman, jamur, atau parasit bersarang di organ intim sebagai akibatnya, yang akhirnya mengarah ke kondisi berbahaya yang dikenal sebagai penyakit kelamin. Ada beberapa jenis penyakit kelamin yang harus dihindari, antara lain sebagai berikut:

1. Penyakit Bartholinitis

Kelenjar yang dapat ditemukan di kedua sisi pintu masuk vagina disebut bartholinitis. Kelenjar ini sangat kecil dan tidak terlihat oleh mata atau diraba dengan tangan. Namun, berfungsi dan bertanggung jawab untuk mengeluarkan cairan pelumas ketika seseorang melakukan aktivitas seksual. Jika kelenjar Bartholin terinfeksi oleh bakteri, maka dapat menyebabkan penyumbatan dan pembengkakan dan ini berpotensi menjadi penyakit kelamin yang serius. Jika sesuatu seperti ini terjadi, kista batholin akan berkembang dan mengakibatkan infeksi yang berbahaya. Pasien sering melaporkan mengalami gejala seperti demam, kesulitan saat berjalan, dan nyeri saat melakukan aktivitas seksual.

2. Herpes simpleks genitalis atau herpes genitalis

Ada dua jenis herpes genital, juga dikenal sebagai virus herpes simpleks (HSV). Jenis herpes genital pertama biasanya menyerang orang dari pinggang ke atas, sedangkan jenis kedua sering menyerang orang dari pinggang ke bawah. Seseorang yang terkena HSV mungkin mengalami gejala seperti rasa terbakar pada kulit yang terluka, demam, kelelahan, atau ketidaknyamanan pada otot. Gejala-gejala ini dapat disebabkan oleh HSV.

3. Kanker serviks

Human papillomavirus (HPV), yang semakin lazim selama sepuluh hingga dua puluh tahun terakhir, adalah agen penyebab kanker serviks, umumnya dikenal sebagai kanker rahim. Dalam kebanyakan kasus, kanker serviks tidak bermanifestasi dengan gejala tertentu. Gejala seperti keputihan yang berlebihan, nyeri saat melakukan aktivitas seksual, nyeri saat buang air kecil, bercak darah di luar periode menstruasi, atau bercak-bercak darah yang lebih banyak dari biasanya saat menstruasi sering terjadi. Gejala lain termasuk sejumlah besar darah yang tidak normal selama menstruasi.

Lihat juga : Hubungan kanker, HPV dan LGBT

4. Ulkus mole

Ulkus mole, sering dikenal sebagai chancroid, adalah penyakit yang lebih sering menyerang pria daripada wanita. Apalagi jika ada rekam jejak sering berganti-ganti pasangan seks. Pada pria, gejala yang paling umum adalah benjolan merah kecil pada penis yang setelah beberapa hari dapat berubah menjadi luka terbuka. Pada wanita, gejala yang paling sering muncul adalah rasa sakit saat buang air kecil, keputihan yang berlebihan, dan adanya luka atau borok di bagian dalam vagina.

5. Infeksi Trichomonas/Trikomoniasis

Trikomoniasis adalah penyakit yang ditularkan melalui kontak seksual dan dibawa oleh parasit yang dikenal sebagai Trichomonas vaginalis. Trikomoniasis adalah salah satu penyakit menular seksual yang menyerang wanita lebih sering daripada yang lain. Adanya keputihan yang berbau tidak sedap, keputihan yang berwarna kehijauan, gatal dan kemerahan pada vagina, serta nyeri saat melakukan aktivitas seksual adalah beberapa gejala yang biasa dialami oleh wanita yang mengidap Trikomoniasis. Sedangkan pada pria, gejala yang sering dilaporkan adalah rasa tidak nyaman, bengkak, dan kemerahan di sekitar ujung penis. Terkadang pada wanita bisa ada tambahan gejala seperti sakit kepala dan kelelahan.

Seseorang dapat menghindari tertular penyakit menular seksual atau penyakit menular seksual yang berbahaya dengan tidak berganti-ganti pasangan, melakukan seks yang aman (menggunakan kondom), dan juga menjaga kebersihan intim yang memadai dan benar,. Karena itu, kemungkinan seseorang tertular penyakit menular seksual dapat menurun. Jika Anda menderita salah satu gejala yang dijelaskan di atas, Anda harus mencari pertolongan medis sesegera mungkin untuk menerima terapi pengobatan yang tepat.

Please rate this

Klinik Raphael adalah Klinik terkemuka di Bekasi yang menangani dan mengobati berbagai macam keluhan penyakit kelamin (penyakit Menular Seksual). Klinik Raphael menangani pasien dengan profesional dan berpengalaman, biaya pengobatan yang murah terjangkau, kenyamanan, edukasi penyakit serta jaminan keamanan data pribadi pasien.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Post

Segera Konsultasi Online 100% Gratis via WA

X