Uretra (lubang kencing) pria biasanya terletak di ujung penis. Namun, pada penderita hipospadia, lubang ini bisa ditemukan di bawah batang penis. Lalu bagaimana cara mengatasi masalah kesehatan pria ini?
Apa itu hipospadia?
Hipospadia atau hypospadia adalah kelainan genital bawaan yang lahir pada anak laki-laki. Kondisi ini terjadi ketika lubang uretra berada di bagian bawah penis, bukan di bagian atas penis seperti biasanya.
Uretra adalah saluran yang mengeluarkan urin dari kandung kemih melalui penis. Pada hipospadia, ada lubang uretra di batang penis (biasanya di bagian bawah). Ini dapat diklasifikasikan sebagai ringan hingga berat, tergantung pada lokasi lubang uretra.
Seberapa sering kondisi ini?
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC), para peneliti memperkirakan bahwa satu dari 200 anak di Amerika Serikat lahir dengan hipospadia. Ini membuatnya menjadi cacat lahir paling umum pada anak laki-laki.
Hipospadia dapat menyebabkan masalah kesuburan atau infertilitas pada pria dewasa jika tidak ditangani dengan baik. Kami menyarankan Anda mendiskusikan hal ini dengan dokter Anda, yang akan memberi Anda informasi lebih lanjut.
Ciri-ciri dan Gejala Hipospadia
Gejala utama hipospadia adalah ketika ujung uretra tidak berada di ujung penis.
Biasanya lubang uretra terletak di dekat kepala penis, tetapi dalam kasus lain juga terletak di bagian tengah dan bawah penis menuju skrotum atau buah zakar.
Selain terlihat secara fisik, pengidap kondisi ini juga bisa mengalami gejala lain, seperti berikut ini.
• Kulup atau kulit ujung penis hanya menutupi bagian atas kepala penis.
• Beberapa pria memiliki penis yang bengkok saat berdiri/ereksi.
• Terjadi aliran urin yang tidak normal, sehingga mengakibatkan seseorang duduk saat buang air kecil.
Mungkin ada beberapa gejala atau tanda yang tidak tertulis diatas. Jika Anda khawatir tentang gejala tertentu, lakukan konsultasi atau bicarakan masalah anda dengan dokter Anda.
Kapan Anda harus memeriksakan diri ke dokter?
Sebagian besar hipospadia muncul sejak lahir dan masih dirawat di rumah sakit. Namun, dalam beberapa kasus, kondisinya tidak terlalu parah dan tidak/hampir terlihat.
Hubungi dokter jika Anda melihat bahwa lubang uretra bayi/anak Anda tidak berada di ujung penis, kulit yang menutupi penis tidak tumbuh dengan baik atau penis turun ke bawah.
Jika anak Anda mengalami salah satu tanda atau gejala di atas, segera konsultasikan ke dokter. Tubuh setiap orang berbeda-beda, sehingga gejala yang diamati juga bisa berbeda-beda. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan pengobatan yang benar dan tepat.
Penyebab hipospadia
Pembukaan urin harus terletak di ujung penis. Namun, anak laki-laki dengan hipospadia memiliki lubang di urin mereka yang terletak di bagian bawah saluran genital. Selain itu, uretra mungkin terletak di area antara batang penis dan testis atau skrotum.
Hingga saat ini, penyebab hipospadia belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli percaya bahwa kondisi ini mungkin merupakan hasil dari kombinasi faktor genetik dan lingkungan.
Menurut Rumah Sakit Anak Boston, kelainan genital ini disebabkan oleh kerusakan hormonal. Saat penis berkembang di dalam rahim, beberapa hormon memainkan peran penting dalam pembentukan uretra dan kulup.
Pencegahan gangguan hormonal yang dapat mengganggu pembentukan penis adalah mutlak dan menyebabkan hipospadia pada anak laki-laki.
Faktor apa yang meningkatkan risiko terkena penyakit ini?
Meskipun penyebab pastinya tidak diketahui, kondisi berikut dapat meningkatkan risiko anak laki-laki lahir dengan hipospadia.
• Riwayat keluarga. Anak-anak berisiko lebih tinggi dilahirkan dengan hipospadia jika mereka memiliki riwayat keluarga dengan kondisi ini.
• Genetika. Beberapa perbedaan gen dapat mengganggu kerja hormon tertentu yang merangsang produksi penis yang sempurna.
• Usia kehamilan di atas 35 tahun. Hal ini didukung oleh penelitian yang menunjukkan bahwa ada peningkatan risiko hipospadia pada bayi jika ibu hamil di usia 35 tahun.
• Paparan zat tertentu selama kehamilan. Ada hubungan antara hipospadia dan paparan senyawa tertentu, seperti penggunaan nyamuk untuk ibu hamil, pestisida dan bahan kimia industri lainnya.
• Perawatan kesuburan. Wanita yang menggunakan teknologi reproduksi kehamilan berbantuan berisiko melahirkan anak dengan hipospadia.
Anda juga harus mengetahui kondisi penyakit penis ini, meskipun Anda tidak memiliki penyebab di atas. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.