klinik Raphael pengobatan gonore sifilis dan kelamin Bekasi Masalah Kewanitaan,Masalah Pria,Trikomoniasis Apa itu Trikomoniasis? Tanda, Gejala, Penyebab dan Pencegahannya

Apa itu Trikomoniasis? Tanda, Gejala, Penyebab dan Pencegahannya

No ratings yet.
Apa itu Trikomoniasis? Tanda, Gejala, Penyebab dan Pencegahannya

Definisi trikomoniasis

Apa itu Trikomoniasis? Trikomoniasis atau bahasa ilmiahnya trichomoniasis adalah penyakit menular pada organ genital yang ditularkan secara seksual.

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi parasit yang disebut Trichomonas vaginalis. Trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual yang dapat menyebabkan rasa gatal dan nyeri saat buang air kecil pada wanita.

Namun, untuk kebanyakan pria dengan kondisi terinfeksi umumnya tidak menunjukkan gejala.

Infeksi ini biasanya tidak berakibat fatal atau kematian. Namun, trikomoniasis membawa risiko beberapa komplikasi, seperti infertilitas pada wanita dan terjadi sumbatan pada uretra pada pria.

Dan tidak hanya itu, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi kehamilan jika terjadi pada ibu yang sedang hamil.

Seberapa umumkah trikomoniasis?

Penyakit ini dapat dikategorikan sebagai salah satu yang paling umum dalam kelompok penyakit menular seksual.

Menurut WHO, infeksi trikomoniasis pada wanita sekitar 5,3% dan pria 0,6%. Selain itu, penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita mulai rentang usia16 hingga 35 tahun.

Namun, kejadian sebenarnya dapat melebihi perhitungan statistik di atas karena penyakit ini sulit dideteksi, terutama pada pasien laki-laki.

Tanda dan gejala trikomoniasis

Untuk mendeteksi tanda-tanda serta gejala trikomoniasis terbilang cukup sulit. Karena dilihat dari fakta di lapangan, sekitar 70% orang dengan kondisi ini tidak memiliki gejala penyakit kelamin.

Dan apabila gejalanya telah muncul, ini artinya penyakit tersebut telah menyebabkan iritasi dan peradangan sedang hingga berat.

Gejala trikomoniasis bisa datang dan pergi kapan saja.

Pada wanita, infeksi trikomoniasis dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti:

– Vagina bau tidak sedap.
– Keputihan yang berwarna aneh (hijau atau kekuningan) dan seperti berbusa.
– Vagina gatal, bengkak, atau ada sensasi terbakar.
– Sakit saat melakukan hubungan seksual.
– Sakit saat buang air kecil.

Sementara itu, dibandingkan dengan wanita, pria dengan penyakit ini seringkali tidak menunjukkan gejala.

Namun, ketika hal itu terjadi, gejala trikomoniasis pada pria meliputi:

– Kesulitan buang air kecil.
– Nyeri atau terbakar saat ejakulasi.
– Penis gatal atau iritasi.
– Keluarnya cairan dari penis.

Ada beberapa gejala lain yang bisa saja terlewatkan selain yang disebutkan diatas. Jika Anda khawatir tentang gejala yang tidak biasa, segeralah untuk mencari bantuan medis atau dokter.

Kapan saya harus ke dokter?

Kami menyarankan Anda mencari pertolongan medis dokter segera jika Anda mengalami tanda dan gejala berikut:

– Sensasi terbakar saat buang air kecil.
– Keputihan/cairan vagina dengan bau busuk atau tidak sedap.
– Sakit saat buang air kecil.
– Sakit saat melakukan hubungan seks.
– Sensitif terhadap efek samping obat.

Siapapun yang terinfeksi trikomoniasis dapat mengalami berbagai tanda dan gejala.

Oleh karena itu, selalu periksakan kesehatan Anda ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat untuk kondisi Anda.

Bahkan jika tidak ada gejala, Anda bisa mendapatkan saran tentang gejala apa yang harus diwaspadai dan apa yang harus dilakukan jika Anda telah terinfeksi oleh penyakit ini.

Jika Anda menderita trikomoniasis, Anda juga harus menghindari hubungan seks sampai Anda tidak lagi terinfeksi agar tidak menulari orang lain.

Penyebab trikomoniasis

Trikomoniasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit protozoa yang disebut Trichomonas vaginalis. Parasit ini dapat ditemukan di mana saja dan sangat menular.

Trichomonas vaginalis biasanya ditularkan selama hubungan seksual dari orang yang terinfeksi ke orang sehat lainnya.

Pada wanita, bagian tubuh yang biasa terinfeksi Trichomonas vaginalis adalah:

– Vagina
– Vulva
– Serviks (leher rahim)
– Uretra (saluran kemih)

Dan pada pria, tanda Parasit ini paling sering menginfeksi bagian dalam penis atau uretra. Saat berhubungan seks, parasit dapat menyebar ketika penis bersentuhan dengan vagina.

Selain organ reproduksi, trikomoniasis juga dapat menginfeksi bagian tubuh lainnya, seperti tangan, mulut, atau anus.

Namun, ingatlah bahwa penyakit ini tidak dapat ditularkan melalui sentuhan, pelukan, atau ciuman.

Masa inkubasi atau perkembangan penyakit sejak parasit masuk ke dalam tubuh sampai timbulnya gejala belum diketahui dengan pasti, tetapi umumnya sekitar 5 sampai 28 hari.

Namun, penyebab trikomoniasis masih belum diketahui, terkadang tanpa gejala.

Faktor risiko trikomoniasis

Seperti dijelaskan sebelumnya, trikomoniasis dapat menginfeksi pria dan wanita. Namun, beberapa faktor berperan dalam penularan penyakit ini.

Faktor-faktor berikut meningkatkan risiko Anda terkena trikomoniasis:

– Memiliki lebih dari satu pasangan seksual.
– Sebelumnya pernah menderita trikomoniasis.
– Mempunyai riwayat pernah terinfeksi penyakit menular seksual.
– Tidak menggunakan kondom saat berhubungan seks.
– Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.


Sekalipun anda tidak memiliki faktor risiko diatas, namun tidak berarti Anda bebas dari penyakit.

Faktor-faktor ini adalah yang paling umum, tetapi Anda harus berkonsultasi dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Komplikasi trikomoniasis

Meskipun penyakit ini dapat diobati dengan obat-obatan, tanpa penanganan yang tepat trikomoniasis dapat menyebabkan masalah kesehatan lain yang lebih serius.

Berikut adalah beberapa komplikasi kesehatan yang dapat diakibatkan oleh infeksi Trichomonas vaginalis tanpa pengobatan yang tepat:

1. Komplikasi selama kehamilan

Untuk ibu hamil yang terinfeksi Selama periode ini, proses kehamilan dapat dipenuhi dengan masalah, seperti kelahiran prematur atau bayi keluar  lebih cepat.

Selain itu, bayi juga berisiko lebih tinggi mengalami berat badan lahir rendah (BBLR) di bawah normal.

Selain itu, trikomoniasis ibu dapat ditularkan ke bayi saat melahirkan, apakah itu persalinan secara normal atau operasi caesar.

2. Colpitis macularis

Colpitis macularis, juga dikenal sebagai stroberi serviks, adalah suatu kondisi di mana serviks meradang dan muncul binti-bintik merah dalam leher rahim.

Kondisi ini terjadi pada hampir 50% pasien dengan trikomoniasis.

3. Epididimitis

Komplikasi lain dari penyakit ini adalah epididimitis, yaitu peradangan pada saluran epididimis. Saluran ini berperan dalam penyimpanan dan distribusi sperma pada pria.

4. HIV/AIDS

Trikomoniasis juga membuat Anda 2-3 kali lebih rentan terhadap penyakit menular seksual lainnya, terutama HIV/AIDS.

Diagnosis trikomoniasis

Informasi yang diberikan bukan merupakan pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan dengan dokter Anda.

Penyakit ini biasanya ditemukan selama pemeriksaan atau skrining penyakit menular seksual.

Tes skrining direkomendasikan untuk orang dengan kondisi berikut:

Pernah menderita penyakit menular seksual.
– Memiliki lebih dari satu pasangan seksual.
– Sering melakukan hubungan seks dengan lebih dari satu orang tanpa menggunakan kondom.

Selain itu, Anda juga harus melakukan tes jika Anda telah mengalami gejala yang disebutkan sebelumnya.

Selama melakukan diagnosis, dokter akan memeriksa alat kelamin untuk mendapatkan sampel cairan dari vagina atau penis.

Diagnosis hanya dapat dipastikan jika parasit ditemukan dalam sampel selama pemeriksaan mikroskopis laboratorium.

Selain pemeriksaan cairan tubuh, diagnosis juga dapat dilakukan melalui pemeriksaan darah. Tes lain seperti amplifikasi asam nukleat (nucleic acid amplification) juga bisa menjadi metode alternatif lain untuk mendeteksi keberadaan parasit di dalam tubuh.

Pengobatan trikomoniasis


Pengobatan trikomoniasis yang paling umum adalah terapi antibiotik.

Antibiotik dapat membantu mengobati Trichomonas vaginalis di dalam tubuh dan mengurangi risiko menularkannya kepada orang lain.

Antibiotik berikut ini dianjurkan untuk mengobati trikomoniasis dan dosisnya:

Metronidazole: 2 gram (gr) per oral sekali, yaitu 500 mg per oral dua kali sehari selama 7 hari
Tinidazole : 2 gram per oral sekali

Catatan : obat diatas harus sesuai anjuran petunjuk dokter dan harus melakukan pemeriksaan terlebih dahulu agar pengobatan dapat dilakukan dengan tepat.

Jika terkena trikomoniasis , Anda dan pasangan harus melakukan pengobatan sekalipun pasangan tidak menunjukkan gejala. Bagi mereka yang sedang hamil, metronidazol tidak dianjurkan.

Efek samping obat ini dapat berupa mual, muntah, diare, kram perut, rasa logam di mulut, dan neuropati perifer (gangguan saraf).

Selama minum obat, Anda tidak boleh minum alkohol.

Ini karena kombinasi obat-obatan dan alkohol dapat menyebabkan kulit memerah, sakit kepala, sakit perut, mual dan muntah.

Bisakah trikomoniasis muncul kembali setelah saya sembuh?


Menurut CDC, seseorang yang telah pulih dari penyakit ini dapat terinfeksi ulang dengan T. vaginalis di kemudian hari.

Risiko kekambuhan infeksi adalah sekitar 17%, dalam waktu 3 bulan setelah pengobatan berakhir.

Jadi Anda harus kembali ke dokter untuk melakukan pemeriksaan ulang setelah antibiotiknya habis.

Pemeriksaan dilakukan untuk memeriksa apakah masih ada parasit di dalam tubuh Anda.

Pengobatan di rumah dan tindakan pencegahan

Untuk mempercepat proses penyembuhan, satu-satunya hal yang dapat Anda lakukan adalah mengikuti petunjuk dokter dan menghindari hubungan seks selama perawatan.

Bagi mereka yang ingin mencegah trikomoniasis, Anda harus menghindari hubungan seks tanpa kondom.

Ini berarti Anda tidak boleh berhubungan seks dengan banyak pasangan, bahkan tanpa menggunakan kondom.

Namun, jika Anda memutuskan untuk tetap aktif secara seksual, berikut beberapa tips yang dapat Anda ikuti:

– Pastikan Anda melakukan hubungan seks yang lebih aman. Gunakan kondom lateks jika ada risiko IMS dari pasangan Anda.
– Kurangi jumlah pasangan seksual yang Anda miliki. Semakin banyak pasangan seksual yang Anda miliki, semakin besar kemungkinan Anda terkena penyakit menular seksual.
– Setia pada satu pasangan dan pastikan pasangan Anda memiliki hasil tes negatif.

Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikan dengan dokter Anda untuk menemukan solusi terbaik untuk masalah Anda.

Please rate this

Klinik Raphael adalah Klinik terkemuka di Bekasi yang menangani dan mengobati berbagai macam keluhan penyakit kelamin (penyakit Menular Seksual). Klinik Raphael menangani pasien dengan profesional dan berpengalaman, biaya pengobatan yang murah terjangkau, kenyamanan, edukasi penyakit serta jaminan keamanan data pribadi pasien.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Post

Segera Konsultasi Online 100% Gratis via WA

X