
Peradangan pada kulit, kuku, atau selaput lendir (mukosa) disebut sebagai lichen planus. Kondisi ini disebabkan oleh disfungsi dalam sistem kekebalan tubuh. Kondisi ini tidak menular, tetapi dapat memengaruhi orang-orang dari segala usia atau demografis. Kondisi ini berpotensi menjadi penyakit kulit kronis serta menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Ketika lichen planus memanifestasikan dirinya pada kulit, hal itu dapat dikenali dari penampilannya yang bersisik dan adanya ruam atau bercak yang berwarna merah keunguan dan gatal. Kondisi ini ditandai dengan munculnya bercak putih yang terkadang cukup nyeriapabila muncul di area mukosa seperti mulut atau vagina.
Penyebab Lichen Planus
Sampai hari ini, penyebab pasti mengapa lichen planus berkembang tidak diketahui dengan jelas dan pasti. Di sisi lain, diyakini bahwa kondisi ini terjadi ketika seseorang mengalami gangguan autoimun. Gangguan autoimun adalah suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel-sel kulit yang sehat atau selaput lendir.
faktor risiko
Kemungkinan seseorang untuk mengembangkan atau mengalami lichen planus dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor selain yang secara langsung bertanggung jawab atas kondisi tersebut (penyebab lichen planus). Faktor-faktor ini termasuk yang berikut:
- Anda menderita dermatitis kontak alergi atau pernah menderita penyakit ini
- Ada riwayat lichen planus di keluarga Anda
- Memiliki riwayat penyakit menular, seperti hepatitis C.
- Sedang mengalami efek samping dari obat tertentu, seperti obat antiradang nonsteroid, antimalaria, obat penurun tekanan darah, diuretik, atau obat lain.
- Pernah terpapar logam merkuri dan juga emas, seperti tambalan gigi, perhiasan, atau cairan kimia
- Memiliki riwayat menjalani operasi transplantasi organ
Gejala
Gejala lichen planus dapat berubah secara signifikan tergantung pada area tubuh yang terkena kondisi tersebut. Berikut ini adalah daftar gejala yang mungkin muncul pada pasien yang terdiagnosis lichen planus, khususnya:
- Adanya ruam kulit berwarna merah keunguan yang juga menonjol pada kulit
- Kulit akan terasa gatal dan juga bersisik
- Mulut kering dan juga terasa pahit
- Kuku rusak, rapuh yang bisa rontok
- Rambut rusak atau rontok
- Adanya bercak putih pada vagina yang juga disertai nyeri dan rasa panas
- Adanya bercak keunguan yang membentuk cincin di ujung penis yang tidak nyeri
- Adanya bercak putih yang berbentuk garis dalam mulut
Dalam kebanyakan kasus, tanda dan gejala ruam yang muncul pada kulit dapat bertahan selama enam bulan hingga satu tahun, setelah itu akan hilang dengan sendirinya. Di sisi lain, ruam mungkin tetap berada di kulit untuk jangka waktu yang lebih lama dalam beberapa kasus. Dalam kebanyakan kasus, diperlukan waktu beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun agar bekas ruam hilang sama sekali.
Jika Anda mengalami berbagai gejala lichen planus, sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan sendiri dan kemudian pergi ke dokter, terutama jika gejala tersebut muncul tanpa sebab yang jelas dan berlanjut dalam jangka waktu yang lebih lama dari yang diperkirakan. Jika Anda mengalami gejala lichen planus di mulut atau vagina, sangat disarankan juga untuk mengunjungi dokter sesegera mungkin. Karena dengan pemeriksaan dini ini, dokter akan lebih mampu memberikan pengobatan atau tatalaksana lebih lanjut guna mengurangi risiko komplikasi akibat penyakit ini.
Klinik Raphael adalah Klinik terkemuka di Bekasi yang menangani dan mengobati berbagai macam keluhan penyakit kelamin (penyakit Menular Seksual). Klinik Raphael menangani pasien dengan profesional dan berpengalaman, biaya pengobatan yang murah terjangkau, kenyamanan, edukasi penyakit serta jaminan keamanan data pribadi pasien.